Monday, November 20, 2017

Tahun Ulang


Source: https://alihamdan.id/ucapan-ulang-tahun/
Ulang tahun. Menurutmu apasih makna sebenarnya dari ulang tahun? Ada yang bilang kalo ulang tahun itu menambah umur kita tetapi mengurangi jatah hidup kita. Rasional memang. Hidup itu berputar. Kita berawal dari ketiadaan dan akan kembali kepada ketiadaan. Proses hidup kita sebenernya singkat tapi cukup banyak untuk dijadikan beribu-ribu cerita. Aku heran, kenapa aku selalu merasa excited disaat hari ulang tahun tiba. Padahal bukankah itu pengingat bahwa jatah hidup ini berkurang? Apasih yang spesial dari hari ulang tahun? Sebenarnya bukan hanya kita yang merasa excited tentang hari ulang tahun. Tapi orang tua kita juga. Khususnya ibu yang melahirkan kita. Mengenang betapa kerasnya perjuangan pada hari itu. Menjalani takdir antara hidup dan mati demi seonggok daging yang bernyawa baru. Kita yang dilahirkan bahkan sama sekali tidak ingat tentang hari itu. Pun misalnya tanggal lahir dipalsukan, kita tidak akan mengetahui kebenaran dari kejadian sesungguhnya. Tapi ibu kita mutlak tau dan mengalami kejadian dihari kita lahir. Hari ulang tahun kita adalah hari dimana ibu menjadi pahlawan dalam sepanjang hayat kita. Pertanda perjuangan, pertanda kehidupan baru, dan pertanda batas usia. Seiring dengan bertambah umur, manusia pun sedikit demi sedikit berubah mengikuti segala tuntutannya. Dari bayi, kanak-kanak, remaja, sampai dewasa. Kadang aku masih berpikir kalau jiwa ini masihlah tetap sama seperti kanak-kanak dulu. Seakan-akan jiwa ini terperangkap dalam tubuh yang lebih besar. Tetapi nyatanya tetap saja berbeda. Ada masa dimana dulu bermain robot-robotan, mobil-mobilan, masak-masakan, adalah hal yang seru. Dan sekarangpun masih terpikir bahwa itu adalah hal yang seru. Tetapi untuk melakukannya, diri kita membatasi hal tersebut dengan kata “tidak mau”. Karena memang segala sesuatu ada masanya. Bukan berarti segala sesuatu yang menyenangkan patut untuk diulang. Ada beberapa yang hanya untuk di kenang.
Umur memang sedikitnya merubah kita. Atau lebih tepatnya menuntut kita untuk berubah. Apa yang terjadi pada diri kita adalah pilihan kita sendiri. Tapi selalu ada faktor luar yang memaksa kita mau tidak mau harus berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Terkadang beberapa perubahan itu menjemukan. Bahkan sampai terpikir untuk ingin kembali ke masa-masa yang lalu. Ingin rasanya terbebas dari segala tuntutan ini dan itu. Menjalani kepolosan seperti anak-anak kecil yang tanpa beban. Tapi apalah daya hidup ini hanya berputar maju, tidak bisa diputar mundur. Yang bisa kita lakukan, hanya melalui apa yang memang menurut kita bisa dilalui.