Sunday, May 20, 2018

Lirik lagu Stand by Me by Ben E. King

Jadi suka sama lagu ini gara-gara denger pas di acara siaran nikahnya Pangeran Harry & Meghan Markle


amazon.com

Stand by Me – Ben E. King

When the night has come
And the land is dark
And the moon is the only light we’ll see
No I won’t be afraid, No I won’t be afraid
Just as long as you stand, stand by me

Ref:
So darling, darling
Stand by me, oh, stand by me
Oh stand, stand by me
Stand by me

If the sky that we look upon
Should tumble and fall
Or the mountains should crumble to the sea
I won’t cry, I won’t cry
No I won’t shed a tear
Just as long as you stand. Stand by me

Ref:
So darling, darling
Stand by me, oh, stand by me
Oh stand, stand by me
Stand by me

Whenever you’re in trouble, won’t you stand by me
Oh stand by me,
Oh won’t you stand now?
Stand by me

Untitle Dreamline

Penghianatan Alzak pada sekolah sihir ini tidak dapat kami terima. Kami mulai berkumpul menyatukan kekuatan untuk menyerangnya. Semua orang membawa tongkat sihir masing-masing dan mulai merafal mantra yang sama. Akupun membawa tongkat miliku dan segera mengikuti kerumunan orang-orang yang sedang menyerang Alzak. Mantra yang keluar dari tongkat setiap orang mampu memunculkan koin logam yang berluncuran menyerang Alzak. Dengan banyaknya orang yang menyerang, koin logam ini bisa menyakitkan. Terasa seperti peluru yang meluncur bertubi-tubi. Namun Alzak dapat menghindarinya dengan mantra perisai pelindung yang dapat menangkal beberapa koin diantaranya. Alzak juga tidak tinggal diam. Dia berbalik menyerang. Meluncurkan mantra yang sama. Serangan peluru koin logam. Beberapa koin logam dari serangan Alzak mengenai tanganku. Sakit dan berdarah. Tapi masih bisa kuatasi. Namun perlahan kekuatan dan mantra Alzak berubah lebih kuat. Mantra yang aku bahkan tidak bisa melakukannya. Yang keluar dari tongkat Alzak kini bukan lagi koin-koin logam, melainkan balok-balok logam yang besar dan mematikan. Berhamburan siap menimpuk sasaran. Beberapa diantara kami yang tidak terlalu bisa memakai mantra pelindung langsung mundur seketika. Dan beberapa lagi terkena cedera parah. 

Alzak yang seorang diri itu bisa sampai membuat orang-orang kerepotan melawannya. Hanya aku dan beberapa orang yang masih bisa bertahan. Kami terus mendesak Alzak dengan serangan koin dan pelindung diri serta menghindari balok-balok yang berhamburan. Sepertinya Alzak mulai terdesak. Dia sedikit mundur tapi tidak menghentikan serangannya. Beberapa temanku yang tidak sabar, langsung menyerang Alzak dengan mantra sihir jarak dekat. Tapi Alzak tak bodoh. Dia gesit dan kuat. Seketika teman-temanku yang menyerang tadi langsung terpental dan terluka parah. Satu kali serangan lagi bisa membuat mereka kehilangan nyawa. Tapi aku dengan cepat langsung memakaikan mantra perisai pelindung untuk mereka sehingga mereka masih bisa selamat. Sejujurnya aku bukanlah murid yang taat disekolah ini, apalagi dengan urusan mantra. Aku banyak tidak tahu. Aku hanya melakukan sesuatu berdasarkan instingku dan mantra-mantra itu keluar begitu saja dari mulutku. Menghasilkan kekuatan besar yang akupun tak percaya dapat diandalkan.

Alzak yang semakin terdesak memutuskan untuk melarikan diri. Dia membuat sebuah proyeksi sihir berbentuk papan energi untuk dinaiki seperti skateboard dan diapun naik diatasnya. Melesat pergi. Tapi kita tidak diam begitu saja. Beberapa seniorku mengambil sepeda sihir. Alat yang hanya digunakan oleh mereka yang punya kekuatan sihir mumpuni. Berbentuk sebuah rangka sepeda yang kedua ban nya terbuat dari energi sihir. Kecepatannya tergantung dari seberapa kuat konsentrasi mereka dengan sihirnya. Dengan menaiki sepeda sihir itu, mereka langsung mengejar Alzak.

Aku yang saat itu tidak sempat mengambil sepeda dan tidak tahu cara menggunakannya, memutuskan untuk melesat begitu saja karena aku sadar aku punya kemampuan lain yang tidak dimiliki semua orang. Ya aku punya kemampuan untuk terbang melayang tanpa sihir. Teman-temanku pun baru kali ini melihat aku menggunakan kemampuan ini. Mereka terlihat kaget tetapi tetap fokus pada tujuan. Terbangku lebih cepat daripada laju sepeda sihir sehingga seolah-olah akulah yang menjadi leader disini. Posisiku yang terdepan membuat aku bisa menjangkau Alzak dengan sihirku. Beberapa kali aku melontarkan mantra pengunci (yang lagi-lagi aku tak tahu hafal darimana) pada Alzak ketika jarak kami berdekatan. Tapi Alzak dapat menanganinya dengan baik. Mantraku hanya mengunci gerakan tubuhnya tapi energi sihir yang dia tumpangi tetap melaju dengan pesat tanpa henti. Usahaku tidak ada yang berhasil. Disudut jalan akupun berhenti karena merasakan keganjilan. Orang-orang menanyakan apa yang terjadi. Aku merasakan sesuatu dan firasatku mengatakan bahwa tidak lama Alzak telah melakukan sihir cloning. Alzak yang sekarang dikejar hanyalah sebuah proyeksi sihir. Bukan aslinya. Akupun memutuskan untuk mengambil jalan lain sendirian sementara teman-temanku tetap melanjutkan laju mereka di jalur yang sama. Dan benar saja Alzak yang asli ada dijalurku. Dengan tiba-tiba, dia menyerangku dengan sihirnya. Tapi untungnya aku bisa menghindar dengan menghentakan badanku dan terbang lebih tinggi. Aku sadar tak mungkin melawan Alzak sendirian sehingga aku memilih untuk terus melayang ke udara sampai Alzak tak dapat menggapaiku. Ku lihat dari ketinggian, keadaan mulai terbalik. Teman-temanku kini dikejar oleh segerombolan pasukan pimpinan Alzak yang ntah datang darimana. Aku memang pengecut. aku tidak bisa membantu mereka sehingga kuputuskan untuk terbang lebih tinggi dan tinggi lagi sampai awan menutupi tubuhku dan aku merasa aman bersembunyi diatas sebagai seorang pengecut. Tapi kuputuskan untuk kembali datang ke sekolah dan ikut membantu laskar perlawanan yang ada. Ku melesat cepat diantara awan-awan. Semua pemandangan daratan kota dengan 3 buah gunung berkerucut dan sekolah sihir ditengahnya dapat kulihat dengan jelas. Tapi pemandangan selanjutnya sangat mengerikan. Pasukan Alzak sudah memonopoli tempat itu dan membantai satu persatu orang-orang yang tidak patuh disana. Kulihat beberapa orang yang kukenal ditebas begitu saja dibagian lehernya oleh pasukan Alzak. Sangat mengerikan. 

Aku mendaratkan diri dengan ketakutan dan sembunyi di semak-semak. Kucoba sihir untuk tembus kedalam tanah demi mengamati pasukan Alzak dari jarak dekat dan membantu orang-orang yang ditawan. Tapi aku tak bisa menembus tanah. Aku hanya bisa berkamuflase dengan dinding. Ketakutanku dengan hanya berkamuflase menyebabkan kepanikan yang kian menjadi tatkala pasukan Alzak berjalan melewatiku. Aku tak kuat dengan rasa gugup yang menghancurkan konsentrasi kamuflaseku. Aku terpaksa membatalkan mantra kamuflase dan bergegas untuk terbang kabur melesat ke udara. Tapi tenagaku kali ini tak cukup. Betapa sulitnya ku berusaha untuk terbang. Hingga tiba-tiba pasukan Alzak lebih dulu berhasil menarik kakiku. Menyeretku dan akupun tertangkap. Dengan usaha terakhir, spontan aku berinisiatif merafal mantra pemanggil serangga dan hewan-hewan melata. Sepertinya ini Dark Magic yang harusnya tidak kugunakan. Beberapa saat kemudian munculah berbagai serangga beracun dan hewan-hewan melata dari sudut-sudut tanah. Lipan, kalajengking, laba-laba, ular, katak, kadal. Mereka langsung mengerubuni pasukan Alzak yang ada disana. Menyerangnya. Melilit, menggigit, mengeluarkan bisa bisa nya yang mematikan. Tapi mereka juga mengerubuni tubuhku. Memandangku dengan tatapan tajam mereka. Meskipun tidak ada yang menggigit atau menyerangku sama sekali. Namun perasaan takut tetap saja muncul. Melihat hewan-hewan mengerikan ini melalui tubuhku rasanya sangat mengerikan. Meskipun mereka datang karena panggilanku, aku belum terbiasa dengan semuanya. Dan akupun terbangun dari mimpi tanpa akhir yang menyenangkan ini…



### Alzak : Nama seorang pemuda ###

### So, guys, di Blog ini ada beberapa #Hashtag yang mungkin kalian belum tau. Seperti 2 Hashtag dalam postingan ini yaitu #Dreamline & #Shorturtle. Dreamline maksudnya setiap cerita yang ada disini murni berasal dari mimpi yang aku alami hehe. Shorturtle itu maksudnya Short Story a.k.a Cerpen. Kenapa jadi Shor'turtle'? karena lucu aja ada turtle nya. wkwkwk###

Thursday, May 17, 2018

Friday Free day in Tokyo


Hallo gengs.. kalo sebelumnya aku pernah nulis artikel Friday Free day in Macau, kali ini aku mau nulis Friday Free day versi in Tokyo, Jepang.
So ceritanya waktu aku sama temen-temenku traveling ke Tokyo, sebagai umat muslim tentunya kita tetap harus jalanin ibadah ya. Nah kebetulan yang emang agak susah kalo jadwal traveling kita ada di hari Jumat yang mewajibkan untuk laki-laki solat jumat berjamaah. Yang jadi tantangan adalah ketika kita travelingnya ke negara yang muslimnya minoritas. Pasti bakal susah nyari mesjid untuk solat. Tapi bukan berati ga ada loh. Dari hasil searching2 di mbah gugel, pasti ada aja 1-2 mesjid yang tersebar di beberapa kota. Ok langsung aja aku cerita dulu agenda hari jumat waktu itu di Tokyo. Itinerary hari itu aku harus pergi ke Akihabara, Ameyoko, Shibuya, dan Harajuku. Cekidooot..

- Akihabara –

Tujuan pertama adalah Akihabara yang cuman ditempuh sekali naik kereta dari St.Oshiage, stasiun terdekat ke penginapan. Akihabara itu distrik yang terkenal banget sama barang2 elektronik dan anime2 gitu. Kalo kalian tau drama “Densha Otoko”, disitu selalu dibahas tentang Akihabara. Sadly.. saat itu, i don’t have a good companion for that “passion”, jadinya perjalanan ke Akihabara berujung krik-krik banget. Temen-temenku gak menunjukan ketertarikan sama Akihabara yang terkenal sama surganya elektronik dan Anime yang kuharepin bisa nemuin store-store figure atau pernak-pernik anime. Kalo saja aku asyik sendiri agak gimana gitu. Makanya aku juga jadi gak semangat buat lanjut jelajahin Akihabara. Banter banget kita cuman keluar dari Stasiun Akihabara dan duduk-duduk didepan AKB48 Café & Shop. Sebenernya ini udah wow sih. Siapa sih yang gak tau AKB48. Aku emang bukan fans AKB48, tapi cukup tau ketenarannya sampe ini udah jadi wishlist aku buat foto-foto di depan café nya. Tapi lagi-lagi temen aku gak tertarik sama AKB-AKB an, so.. well.. B aja gitu kesannya -,-. Aku sampe masuk ke café nya aja sendirian. Didalem AKB48 café & Shop, selain ada café yang jual makanan tentunya, ada store original merchandise nya AKB48. Harganya lumayan mahal. Tapi karena aku juga gak terlalu hafal personel-personelnya. Aku cuman liat-liat aja. Yang jelas di posternya cantik-cantik semua hahaha. Abis liat-liat, aku keluar lagi tanpa beli apapun.
Persis disamping AKB48 Café & Shop, ada Gundam café yang cukup terkenal. Ini juga udah jadi spot inceran ku buat jadi dokumentasi foto-foto. Tapi emang sangat disayangkan banget sih aku gak nyoba beli atleast snack atau minuman di kedua café-café itu. Mungkin karena udah terlanjur gak mood sih karena temen-temenku pada gak interest. Oh iya, yang lucu didepannya AKB48 café & shop itu kan ada dataran gitu ya, disitu banyak merpati yang berkeliaran bebas. Kalo dikasih makanan pasti pada ngumpul. Seru deh wkwk.

Stasiun Akihabara. Source: wikimedia.org


AKB48 Cafe and Shop


Poster AKB48



Burung Dara di pelataran depan AKB48 Cafe & Shop


Gundam Cafe


- Ameyoko & Assalam Mosque –

Dari Akihabara, perjalanan dilanjut ke St.Ueno. Dari St.Ueno, kita hanya perlu jalan kaki menuju Ameyoko. Apa itu Ameyoko? Ameyoko itu adalah sebuah pasar tradisional yang nama panjangnya adalah Ameya Yokocho (Ameya : Toko Permen, Yokocho : Lorong/Gang). Jadi konon dulunya Ameyoko itu tempat para tentara Amerika menjual permen dan barang-barang black market. Tapi sekarang, Ameyoko terkenal dengan penjualan macam-macam barang yang murah dan berkualitas. Sebelum aku menjelajah Ameyoko, karena waktu yang udah nunjukin buat solat jumat, akhirnya aku nyari dulu map menuju mesjid Assalam. Mesjid di daerah Ueno yang kutemuin dari Gugel. Dari St.Ueno langsung aja aku jalan kaki menuju mesjid Assalam. Gak terlalu jauh. Sekitar 10 menit jalan kaki. Berbekal gugel map akhirnya aku sampe juga di Mesjid Assalam. Bentuknya gak kaya mesjid di kita yang gede dan luas. Tapi lebih kaya ruko bertingkat. Tapi dekorasinya tetep menunjukan mesjid. Ada kubah kecil diatasnya dan tulisan arab di depan gatenya. Areanya cukup kecil tapi bersih dan rapih. Terdiri dari 2 spot yaitu mesjid dan islamic center. Jumlah lantainya 5 lantai dan mungkin satu lantai bisa diisi kurang lebih 30 orang kali ya. Yang enak dari layanan solat jumat disini adalah khutbahnya memakai bahasa inggris. Jadi gak blank banget kaya pas di Macau. Kebanyakan yang solat jumat disitu wajahnya banyak yang ketimur-timur dan ke tenggaraan. Wkwk. Tapi ada juga ternyata yang muslim Jepang. Untuk soal durasi, terbilang normal kaya sholat jumat di Indonesia. Jemaatnyapun banyak membludak sampe ke halaman mesjid. Setelah selesai sholat jumat, aku lanjut ke Ameyoko nemuin temen-temenku yang udah dari tadi di Ameyoko karena mereka gak ikut solat jumat (mereka ciwi2 :v).

Temen-temenku yang udah pada di Ameyoko daritadi tau-tau udah pada bawa tentengan belanjaan. Pada ngeborong oleh-oleh :V. Lah terus aku belanja apa? -,- ditinggal shopping. Kan males kalo aku mesti belanja-belanja sendirian. Ini yang aku BT in juga. Alhasil aku gak beli apa-apa dong di Ameyoko. Nyesek. Jadi abis ketemu sama temen-temen itu kita langsung nyari makan. Waktu itu kita makan sashimi. Abis itu selebihnya cuman jalan-jalan aja liat sana sini. Pokonya serba nanggung deh kalo jalan sama temen-temen yang kurang se passion sama kita. Mending dari awal jalan-jalan sendiri (solo traveller). Jujur sih aku lebih puas kalo solo travelling, selain bisa mutusin segalanya sendiri, lebih bebas, keberanian dan tantanganpun biasanya lebih seru.
Mesjid Assalam. Source: 4.bp.blogspot.com





Ameyoko. Source: dreamstime.com


Ameyoko. Source: fastjapan.com


Pintu masuk Ameyoko


Kawasan dekat Ameyoko. Ueno

Abis dari Ameyoko kita lanjutin perjalanan ke district Harajuku.



- Harajuku – Takeshita Street -

Kalo kalian denger kata Harajuku, apasih yg pertama kali kalian pikirin?, kalo aku sih langsung mikir tentang orang-orang yang pada pake baju aneh-aneh atau banyak yang cosplay. Hmm.. tapi entah kemana tuh orang-orang yang aku bayangin. Pas kesana ga ada yang pake baju aneh-aneh. Wkwkwk. Salah satu gang terkenal di Harajuku namanya Takeshita Street. Sepanjang jalan itu banyak toko-toko yang jual berbagai macam keperluan. Dari mulai baju-baju, makanan, aksesoris, dsb. Lokasi Takeshita Street ini persis ada di sebrangnya stasiun Harajuku. Ada gerbang yang bertuliskan Takeshita Street. Pertama kali masuk, aku langsung icip beli crepes yang emang terkenal disana. Harganya kisaran 400-600 Yen tergantung dari rasanya. Kalo dirupiahin antara  40-70rb-an. Banyak barang-barang lucu yang dijual disini. Harganya juga relatif sih ada yang murah ada yang mahal. Aku sempet beli kaos kaki 5 jari model beruang gitu harganya 500 yen 2 pasang. Jadi sepasangnya 250 yen atau 30rb-an. Murahkan?


Disana juga ada toko Daisho. Nih ya kalo mau berburu yang murah-murah, ke Daisho aja. Disana harga barang kebanyakan 100 yen. Meskipun ada beberapa yang gak 100 Yen. Tapi paling cuman beberapa item doang. Sisanya 100 yen semua. 100 yen kalo dirupiahin sekitar 12rb kala itu. Kamu tinggal pilih-pilih aja barang yang kira-kira worth it dengan harga 12rb. Kalo aku sih waktu itu kalap banget di Daisho ini. Jauh banget harganya di banding di Daisho Indonesia yang harganya 25rb per-item. Waktu aku masuk ke Daisho, crepes yang aku beli sebelumnya tuh belum abis karena emang porsinya lumayan gede ya. Terus pas lagi asik belanja, aku ditegur sama staff Daisho pk bahasa Jepang yang intinya gak boleh makan disitu. Aku ngangguk aja. Iyasih aku sadar takutnya kan eskrim dari crepesnya netes-netes. Terus aku tutup tuh si crepes, ku bungkus pake tisu tapi tetep dipegang karena ga ada kantong kresek. Ya intinya gak ku makan kan, eh si staff tadi negur lagi, ni aku emang salah sih tapi tetep aja aku ngerasa annoying ditegur mulu. Bok ya sabar kek soalnya ini crepesnya juga aku bungkus aman. Makanya kali ini aku gak ngangguk. Aku bales omongan ke itu staff sambil jutek sama kutinggiin suaraku “わかったよ! (Ya saya ngerti!) abis itu aku langsung ke kasir. Tanpa basa basi semua belanjaan aku bayar. Terus keluar dari daisho buat ngabisin crepesku. Setelah crepesnya abis, aku masuk lagi buat lanjutin belanja yang emang belum puas. Lanjut ke daisho lantai 2 dan 3 biar gak ketemu sama si staff rese itu tadi. Jadilah kubawa 2 tentengan. Ngeborong di daisho. wkwk

Takeshita Street. Source: jpninfo.com

Takeshita Street
 



- Shibuya intersection & Hachiko Statue –

Icon Tokyo selanjutnya yang terkenal adalah patung Hachiko dan persimpangan Shibuya. Setelah dari Harajuku, perjalanan dilanjut ke daerah Shibuya. Karena waktu juga udah malem, tadinya kita mau langsung pulang. Tapi kapan lagi nemuin patung Hachiko. Yaa meskipun cuman patung anjing yang kalo dalam agama di fatwa najis :V. Tapi kalo tau strory nya Hachiko, siapapun pasti terenyuh dan salut sama kesetiaan Hachiko pada majikannya. Patung Hachiko ini gak jauh di depan Stasiun Shibuya. Konon kalo kita mengunjungi patung Hachiko, kita bakal nemuin sesuatu yang selama ini kita cari cepat atau lambat. Patung Hachiko juga suka dijadiin meet up point sama orang-orang yang janji ketemuan. Disana ada tempat duduk-duduk melingkar gitu bagi yang sedang nunggu-nunggu.
Buat foto di patung Hachiko, kita harus ngantri ya. Soalnya orang disana rame banget dan gak cuman kita yang pengen foto. ( Ya mungkin gak setiap waktu rame sih ya, ada kalanya sepi). Waktu itu kebetulan ada yang tiba-tiba nyapa, “mas & mba nya mau difoto gak?” kita kaget kan, terus kita bilang “iya mau, dari Indonesia juga mas?” , dia jawab “iya hehe, sini saya fotoin tapi nanti minta tolong fotoin juga yaa”. Hmm ada maunya. Tapi okelah. 

Gak jauh dari patung Hachiko, ada icon terkenal lain yaitu Shibuya intersection atau persimpangan Shibuya. Prapatan Shibuya lah ya. Ini prapatan yang selalu rame banget dan kalo lagi lampu merah, beuh semua orang dari 4 arah nyebrang bersamaan. Udah kaya mau perang deh kalo lampu merah. “Serbuuuu” langsung rame wkwkwk.

Shibuya Intersection. Source: jpninfo.com
Hachiko Statue
Shibuya Intersection from Hachiko Statue


Perjalanan hari itu ditutup di Shibuya. Kita langsung pulang menuju apartment dengan kaki yang gempor -_____-

Terimakasih sudah membaca~



#Note:
Alamat Mesjid Assalam:
Masjid Assalam, 4 Chome-6-7 Taito, Taitō, Tokyo, Japan