Source: https://alihamdan.id/ucapan-ulang-tahun/ |
Ulang tahun.
Menurutmu apasih makna sebenarnya dari ulang tahun? Ada yang bilang kalo ulang
tahun itu menambah umur kita tetapi mengurangi jatah hidup kita. Rasional
memang. Hidup itu berputar. Kita berawal dari ketiadaan dan akan kembali kepada
ketiadaan. Proses hidup kita sebenernya singkat tapi cukup banyak untuk
dijadikan beribu-ribu cerita. Aku heran, kenapa aku selalu merasa excited
disaat hari ulang tahun tiba. Padahal bukankah itu pengingat bahwa jatah hidup
ini berkurang? Apasih yang spesial dari hari ulang tahun? Sebenarnya bukan
hanya kita yang merasa excited tentang hari ulang tahun. Tapi orang tua kita
juga. Khususnya ibu yang melahirkan kita. Mengenang betapa kerasnya perjuangan
pada hari itu. Menjalani takdir antara hidup dan mati demi seonggok daging yang
bernyawa baru. Kita yang dilahirkan bahkan sama sekali tidak ingat tentang hari
itu. Pun misalnya tanggal lahir dipalsukan, kita tidak akan mengetahui
kebenaran dari kejadian sesungguhnya. Tapi ibu kita mutlak tau dan mengalami
kejadian dihari kita lahir. Hari ulang tahun kita adalah hari dimana ibu
menjadi pahlawan dalam sepanjang hayat kita. Pertanda perjuangan, pertanda
kehidupan baru, dan pertanda batas usia. Seiring dengan bertambah umur, manusia
pun sedikit demi sedikit berubah mengikuti segala tuntutannya. Dari bayi,
kanak-kanak, remaja, sampai dewasa. Kadang aku masih berpikir kalau jiwa ini
masihlah tetap sama seperti kanak-kanak dulu. Seakan-akan jiwa ini terperangkap
dalam tubuh yang lebih besar. Tetapi nyatanya tetap saja berbeda. Ada masa
dimana dulu bermain robot-robotan, mobil-mobilan, masak-masakan, adalah hal
yang seru. Dan sekarangpun masih terpikir bahwa itu adalah hal yang seru.
Tetapi untuk melakukannya, diri kita membatasi hal tersebut dengan kata “tidak
mau”. Karena memang segala sesuatu ada masanya. Bukan berarti segala sesuatu yang menyenangkan patut
untuk diulang. Ada beberapa yang hanya untuk di kenang.
Umur memang sedikitnya merubah kita. Atau lebih tepatnya
menuntut kita untuk berubah. Apa yang terjadi pada diri kita adalah pilihan
kita sendiri. Tapi selalu ada faktor luar yang memaksa kita mau tidak mau harus
berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Terkadang beberapa perubahan itu
menjemukan. Bahkan sampai terpikir untuk ingin kembali ke masa-masa yang lalu. Ingin
rasanya terbebas dari segala tuntutan ini dan itu. Menjalani kepolosan seperti
anak-anak kecil yang tanpa beban. Tapi apalah daya hidup ini hanya berputar maju,
tidak bisa diputar mundur. Yang bisa kita lakukan, hanya melalui apa yang
memang menurut kita bisa dilalui.