Source: La Petite Pemme - Pixabay |
Suatu pagi yang cerah dengan sinar
mentari menerobos dedaunan
Aku bertemu sang kelinci di bawah
pohon oak yg rindang
Sang kelinci sangat suka wortel dan
nyaris membawanya kemana-mana
Sore itu, sang kelinci datang
membawa bibit wortel
Mencoba menanamnya di pekaranganku
Namun tak lama dia pergi entah
kemana
Bibit wortel yang dia bawa masih
kujaga
Saatku menantikannya, sang kelinci
datang kembali
Membawa duka dan cerita bahagia
yang telah kandas
Lelah akan dunia luar yang kejam
Sang kelincipun duduk di
pekaranganku
Dia ingat dan mulai melihat bibit wortel
yang telah lalu
Dengan senang hati dia melanjutkan
tugasnya
Menanam wortel hingga dua, tiga
kuncup daun mulai tumbuh
Sang kelinci tampak senang dan
menari dengan riang
Tapi sesuatu berubah seketika
Di esok hari, sang kelinci pergi lagi
tanpa alasan apapun
Meninggalkan si wortel kecil dengan
ketidakpastian
Aku menungguinya, menjaga wortel
yang ia tanam
Menunggu kabar dan mengkhawatirkannya
dikala hujan
Hingga sampai pada titik aku mulai
lelah dan ingin melupakannya
Tapi sang waktu tampak berkata lain
Hal yang dulu itu terulang kembali
Setelah berbulan-bulan, Sang kelinci
datang padaku
Membawa kenangan suka duka yang ia
alami
Dia bercerita tentang menanam
wortel dipekarangan yang lain
Semua wortelnya tumbuh dengan subur
dan indah
Namun disuatu malam wortel-wortel
itu dicuri entah oleh siapa
Dan pekarangannya dibumbui racun
hingga ia tidak bisa menanam wortel disana
Sang kelinci sangat sedih dan
teringat akan pekaranganku
Diapun memutuskan untuk kembali
Disini, aku masih memiliki
pekarangan dan wortel kecil yang indah
Tapi terlalu lama menunggu,
membuatku tak berharap akan apapun
Dan segalanya tak kan seperti dulu lagi
Dan segalanya tak kan seperti dulu lagi
0 comments:
Post a Comment