Wednesday, February 23, 2022

Mengalir saja tanpa judul yang pasti

Foto oleh Tracy Le Blanc dari Pexels

 

Tanggal berapa ya sekarang? Wah.. gak kerasa ternyata udah mau dua tahun sejak terakhir kali aku nulis di blog ini. Blog nya sudah sangat berdebu dan angker. Haha

Pertama-tama aku mau menyapa para pembaca dulu. Itupun kalau masih ada yang baca.

Apa kabar semuanya? Sehat kan? Harus sehat ya.. harus kuat juga menghadapi kegilaan dunia ini. 😂

Kabarku baik-baik saja ko (Padahal gak ada yg nanya wkwk). Alasan lama tidak menulis, karena aku tambah malas sekali. Dan... mungkin banyak perubahan yang bergejolak di dalam dada. Cailaah..

Pada kesempatan kali ini aku mau cerita ngalor ngidul aja sih. Sekaligus melatih jari jemariku, apa masih bersahabat untuk mengetik kata demi kata atau sudah amnesia? 

Jujur, usia memang tidak bisa bohong. Walau aku cukup percaya diri dengan tampangku yang gak tua-tua amat #Maksa. Tapi kadang inner nya suka ngerasa udah satu abad aja. Tuntutan kehidupan tentunya menjadi faktor utama. Ya gitu deh, rasanya semakin banyak tanggung jawab dan itu semakin berat. Tapi lucunya aku juga masih belum mau move on dari masa muda.

Yang pasti banget aku rasain adalah semakin bertambah usia, sikap kita dituntut untuk menjadi semakin wise dalam menghadapi segala hal. Biasanya, dulu aku selalu mengambil resiko tanpa pikir panjang. Tetapi sekarang, perlu waktu lebih untuk mempertimbangan segala sesuatunya.

Flashback ke masa kecil, dasarnya aku memang anak pendiam yang sama sekali gak pandai dalam bersosialiasi. Tapi saat dihadapkan hal-hal baru, rasanya sangat excited dan serba ingin mencoba. Oleh karenanya aku selalu berusaha keluar dari zona nyaman. Mencoba explore dan kadang senang menjadi bahan perhatian. Namun seiring berjalannya waktu, rasanya aku mulai lelah untuk bertindak seperti itu. Perlahan aku kembali menjadi diriku yang pendiam. Bahkan mungkin lebih pendiam dari sebelumnya. Sempet kemarin-kemarin iseng ikutan tes-tes kepribadian gitu. Hasilnya aku introvert sampe 100% lho. Hahaha tapi kan cuman tes-tes iseng aja.

Dulu, pernah ada orang yang blak-blakan bilang kalau kepribadianku "Angin-Anginan". Pada saat itu, aku menangkap apa yang dia maksud adalah bahwasannya diriku tidak punya pendirian. Memang sih aku akui kadang-kadang aku mengalami mood swing. Tapi kalau dikatakan tidak punya pendirian rasanya aku kurang setuju. Buktinya, aku tetap punya tujuan. Aku lebih suka menganggap bahwa diriku itu fleksible dan mampu beradaptasi dengan apa yang terjadi. Faktanya kita gak bisa dong terus menerus menjadi kecebong kalau ternyata air kolam mulai surut. Untuk tetap hidup kita butuh penyesuaian. Ibaratnya kita perlu berubah menjadi katak dan loncat ke daratan atau kalau perlu berubah jadi burung sekalian agar bisa terbang. Mungkin begitulah prinsipku. Apakah diantara kalian ada yang sepemikiran?

Ngomongin tentang era masa kini. Tiba-tiba saja dalam pikiranku tercetus istilah "Social toxicity". Maksudnya apa sih? Bagiku era sosial sekarang ini sungguh keras dan banyak hal-hal yang bisa mengakibatkan timbulnya kerugian. Manusia memang tidak lepas dari hubungan sosial. Namun menurutku, hubungan sosial di era ini sudah sangat tercemar dengan berbagai toxicity. Kita ambil contoh satu kata buruk dapat merusak dunia dalam sekejap mata saja. Apalagi kalau ditambah dengan tindakan yang salah juga. Akan sungguh mengerikan akibatnya. Bagi orang-orang yang kurang siap mengarungi samudera, tentu akan kaget apabila tiba-tiba di terjang ombak. Begitulah analoginya. 

Seiring dengan era social toxicity ini, kita jadi harus lebih banyak belajar untuk berpikir dua kali dalam menentukan langkah. Itu juga yang selalu aku tanamkan saat ini. Selalu waspada dalam hidup. Memang awalnya tidak nyaman, tetapi setelah terbiasa, kita akan menganggapnya juga biasa. Karena mau gak mau, ya hal-hal buruk itu bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja. Tetapi bukan berarti kita harus selalu bernegatif thinking ya. Tentu saja lebih baiknya kita harus positif thinking. Hanya saja dibarengi juga dengan kewaspadaan. Karena dunia tidak akan pernah lepas dari yang namanya sebab dan akibat.



0 comments:

Post a Comment