Mereka bilang “ akan ada hal-hal yang hanya diciptakan
untuk di simpan di dalam hati kita, tapi bukan di kehidupan kita “
Senja yang melankolis memantulkan cahaya indigo yang
mengusap lembut pipiku. Aku duduk disebuah kursi tunggal di sudut kamar.
Menghadap jendela yang terbuka, bersemilirkan angin sore yang membawa
ketenangan. Akhir pekan yang selalu kurindukan. Secangkir teh hangat, beberapa
keping biskuit coklat, dan alunan musik klasik masih setia menemani. Kadang
disaat seperti ini aku benar-benar merasa tenang. Segalanya ku buat
demikian agar tahu betapa manusia itu haruslah selalu bersyukur dengan apa yang
telah mereka dapatkan.
Kupejamkan mata, sekilas mengingat klise-klise masa lalu. Indah yang membuatku tersenyum dan muram seketika. Hampir segalanya
ku putuskan. Seumpama pelaut yang terdampar disebuah pulau. Semula ia mengira
bahwa pulau itu bisa menyelamatkan hidupnya dan ujung dari segala pencarian.
Tapi kau mendapati bahwa menemukan pulau itu bukanlah ujung dari pencarianmu. Ada
yang lebih dulu menghuni pulau itu tanpa keramahan. Lagipula pulau itu tak seindah yang terlihat dari luar. Terlalu banyak duri dan jurang tanpa dasar. Maka, kembalilah berlayar..
Kutiup hembusan uap dari cangkirku. Menggelitik hangat
menyentuh hidung. Kuhembuskan nafas seraya berkata “Hari esok pasti akan
lebih indah dari hari ini”. Cepat atau lambat, pemandangan awan hitam akan
berganti menjadi hamparan langit yang biru di temani samar-samar pelangi yang
indah. Maka, jangan berhenti untuk terus mencari kebahagianmu sendiri. Orang juga bilang,
“Tetaplah menjadi baik, karena jika beruntung kamu akan menemukan hal-hal yang baik,
dan jika kurang beruntung, kamu akan ditemukan pula oleh hal-hal baik itu”.
Image source : https://favim.com/image/41085/
0 comments:
Post a Comment