Friday, June 16, 2017

Dandelion




Aku berjalan menyusuri padang rumput ditemani angin sore yang membuat bajuku seakan bernyawa. Setangkai, dua tangkai, tiga tangkai dandelion, bahkan berkali-kali tak sengaja ku injak. Kuambil satu yang belum terinjak dan kutiup usil hingga serpihan-serpihannya beterbangan. Rapuh dan kuat secara bersamaan. Mereka terbang menyusuri angin yang membawanya entah kemana. Semakin jauh dan terhempas dalam kesendirian. Terombang-ambing dalam semilir yang tak pasti hingga sang waktu mendaratkannya di tempat yang teramat asing. Namun mereka tetaplah kuat. Dimanapun mereka berada, mereka tak pernah mengeluh. Dalam keterasingan, mereka masih membawa harapan hidup baru. Tumbuh dan mengakar menciptakan pion-pion masa depan. Melahirkan dandelion-dandelion kecil. Bermekaran ditempat yang tersembunyi sekalipun. Bahagia walau terlihat sementara. Karena waktu tak pernah sebaik itu. Siklus akan terulang. Untuk dandelion sekalipun.

0 comments:

Post a Comment