Monday, January 30, 2023

Menyapa 2023

Izinkan aku untuk menghela nafas  terlebih dahulu setelah hibernasi yang cukup panjang..Hhh….

Oke, tepat hari ini kita berada di penghujung bulan Januari 2023.

Apakabar semuanya? Kabarku baik-baik saja. Seperti biasa, aku masih sibuk dengan hiruk pikuk realita yang tiada akhir. Bersyukur semua masih bisa dilalui dengan baik dan hidup dengan izin tuhan Yang Maha Kuasa.

Tidak ada pengalaman atau bahkan ide yang menarik yang perlu ku bahas dalam blog ku kali ini. Aku hanya sekedar absen menyapa saja. Tahun baru, resolusi baru. Minggu lalu di buku catatanku ceritanya aku sudah membuat tidak hanya satu melainkan seratus resolusi baru di tahun 2023 yang tentunya tidak akan aku publish disini karena itu bersifat pribadi. Tidak yakin sih apakah aku bisa melewati seratus ceklis atau tidak. Yang terpenting aku sudah berusaha menentukan target pencapaian. Minimal 70% bisa tercapai di tahun 2023 ini. Sisanya mungkin saja akan jadi hutang untuk tahun berikutnya.

Pandemi Covid-19 sepertinya sudah mulai terkendali ya? Sudah mulai banyak sektor-sektor pekerjaan yang tadinya hiatus dan vakum mulai bergerak kembali. Perkembangan ekonomipun mulai tumbuh. Jalanan mulai padat dipenuhi berbagai kendaraan. Tapi walau demikian, WHO masih belum mengumumkan bahwa pandemic Covid-19 berakhir total. Dalam keseharianpun, kita masih harus tetap menjaga prokes dan memakai masker. Kayanya sudah jadi kebiasaan sih. Aku pribadi kalau tidak pakai masker ditempat umum, entah kenapa rasanya seperti telanjang tidak memakai baju. Malu sendiri Hehe. Tapi ya dengan memakai masker, tentunya kita bisa lebih menjaga diri dari paparan hal-hal yang tidak diingkan. Tidak hanya virus, debu, bahkan rasanya kepercayaan diriku lebih meningkat saat memakai masker, seakan-akan bisa bersembunyi dari orang-orang banyak. Padahal kayanya orang lain masih tetap mengenali kita walaupun pakai masker ya? Hmm

Baiklah, stop membahas pandemic. Jujur aku tidak punya pembahasan khusus sih. Akhir-akhir ini aku sedang tertarik dengan dunia kuliner. Asyik mencoba makanan-makanan baru, asik mencoba resep baru dalam memasak, dan yang menarik lagi asik menonton tayangan-tayangan tentang kuliner serta menambah kosakata-kosakata di dunia kuliner. Melihat orang-orang yang pandai dalam memasak membuat aku berpikir bisa gak ya aku se-pandai mereka dalam memasak. Sampai-sampai terkadang dalam tidurpun aku bermimpi sedang latihan memasak!

Selain keseruan dalam mengikuti dunia kuliner, aku juga sedang asyik-asyiknya membaca tulisan-tulisan pengalaman orang lain. Bukan dalam bentuk buku melainkan postingan-postingan yang bertebaran di situs Quora. Yap. Aku selalu asyik jadi silent reader disana. Mengamati berbagai karakter individu dan peristiwa yang menyertainya, Sungguh sekompleks itu kehidupan manusia. Terkadang ada cerita yang bikin kesal, marah, jijik, tidak habis pikir, takut, sampai cerita lucu dan menginspirasipun banyak kutemui. Seakan-akan aku bisa melihat representasi dunia dalam kacamata kecilku.

Apalagi yang perlu kubahas ya? Sepertinya dilain waktu deh aku cerita kembali. Terimakasih bagi yang sudah sempat membaca tulisan tidak jelas ini. Salam hangat dariku untuk semuanya, selamat tahun baru dan semoga semuanya diberikan kesehatan dan segala keinginan baiknya terkabulkan. Ciao

Sunday, May 22, 2022

MBTI Personality Test

 


Pernah denger MBTI Personality Test?

    Akhir-akhir ini aku sedang tertarik mempelajari tentang Psikologi. Salah satu yang sering aku research adalah mengenai tipe-tipe kepribadian manusia. Menurutku, kepribadian manusia itu unik dan mempunyai pattern-pattern yang kompleks. 

    Kalau berbicara mengenai tes kepribadian, tentunya udah gak asing dong sama istilah MBTI Personality Test. Menurut Alodokter.com, Tes MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator adalah salah satu tes yang dirancang untuk mengetahui gambaran umum kepribadian, kekuatan, dan preferensi seseorang. Test ini pertama kali dirancang dan dikembangkan berdasarkan teori kepribadian Carl Jung, oleh psikolog bernama Isabel Myers dan Ibunya, Katherine Briggs, pada tahun 1940-an.

    Dalam tes MBTI ini, secara garis besar kepribadian manusia dibagi kedalam 16 tipe kepribadian yang dikelompokan dalam 4 grup, yaitu:

          Analysts

  1. INTJ (Architect)
  2. INTP (Logician)
  3. ENTJ (Commander)
  4. ENTP (Debater)

    Diplomats

  5. INFJ (Advocate)
  6. INFP (Mediator)
  7. ENFJ (Protagonist)
  8. ENFP (Campaigner)

    Sentinels

  9. ISTJ (Logistician)
  10. ISFJ (Defender)
  11. ESTJ (Executive)
  12. ESFJ (Consul)

    Explorers

  13. ISTP (Virtuoso)
  14. ISFP (Adventurer)
  15. ESTP (Entrepreneur)
  16. ESFP (Entertainer)
     

I = Introvert, E = Extrovert, N = Intuitive, S = Sensing, T = Thinking, F = Feeling, J = Judging, P = Perceiving

    Untuk mengetahui tipe kepribadian kita yang mana, kita tinggal melakukan tes dengan menjawab beberapa pernyataan setuju dan tidak setuju berdasarkan indikator yang telah di tetapkan. Kalau mau coba tesnya, bisa langsung dibuka aja di situs ini 16personalities.com. Setelah semua pernyataan di isi, nanti kita akan mendapatkan hasilnya secara langsung beserta dengan penjelasan mengenai hasil tesnya.

    Sebenarnya kalau aku bisa bilang sih, tes ini gak 100% akurat ya. Dan bahkan ku rasa tidak ada satupun tes kepribadian yang benar-benar bisa 100% akurat karena sudah kubilang tadi, kalau kepribadian manusia itu unik dan kompleks, kadang juga kepribadian itu bisa berubah tergantung situasi dan kondisi serta faktor lainnya. Namun, tes MBTI ini tetap bisa dijadikan panduan atau tes yang secara garis besar menggambarkan diri kita karena memang dari pernyataan-pernyataan yang ada dalam tesnya pun dijawab berdasarkan pilihan kita sendiri. 

    Di dalam situsnya disebutkan, kita bisa melakukan tes ulang setelah jeda kurang lebih 6 bulan. Jadi kalau masih kurang dari 6 bulan mending jangan dulu melakukan tes ulang. Aku sendiri sudah beberapa kali mengikuti tes ini. Biasanya aku tes setahun sekali dan hasilnya tetap sama. Ini berarti memang kepribadianku memang seperti itu lah penggambarannya. Paling yang berubah sedikit adalah kadar persentasinya saja.

    Tujuan dari tes ini sebenarnya cukup bagus, selain untuk mengetahui tipe kepribadian kita dan mengerti diri sendiri, Kita juga jadi bisa menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menjalani hidup sesuai dengan cara pandang yang kita miliki. Dengan demikian, kalau kita sudah mengerti diri sendiri, potensi, kelebihan dan kekurangan, kita jadi bisa lebih menyeimbangkan dan mengupgrade apa-apa saja yang memang sebenarnya merupakan bakat kita, serta mengurangi hal-hal yang memang pada dasarnya kurang cocok dengan kepribadian kita.

    Kebetulan kepribadian aku adalah INFJ-T. "Katanya" sih, berdasarkan survey yang didapat, kepribadian INFJ itu adalah tipe kepribadian yang paling langka di dunia. Disebut-sebut hanya sekitar 1-3% dari populasi di dunia yang mempunyai kepribadian INFJ. Dan lebih spesifik lagi "katanya" hanya sekitar 1% untuk INFJ laki-laki, sedangkan untuk INFJ perempuan ada di 2-3%. Ya, sebetulnya apapun kepribadianku, aku akan selalu bangga terhadap diriku sih. Karena memang yang lebih tahu diri kita adalah kita sendiri kan.

Ini hasil MBTI ku yang terbaru di situs 16personalities.com


Ini hasil tes MBTI ku di situs lain. Masih INFJ tapi persentasenya lebih ekstrim. Haha

    Oh ya, sekedar sharing info aja. Aku sempat menonton Korean TV Show di Youtube, judulnya MBTI Inside. Itu acaranya sangat menarik. Jadi dalam TV Show tersebut, 16 orang Stranger dengan kepribadian yang berbeda-beda sesuai dengan tipe MBTInya dikumpulkan dalam satu rumah selama satu minggu. Disana kita bisa melihat bagaimana karakter orang-orang tersebut dalam berinteraksi satu sama lain. Selain itu, kita juga jadi sedikit bercermin tatkala melihat orang dengan kepribadian yang sama dengan kita. Sayangnya episodenya hanya sedikit dan durasi acaranya juga cukup singkat, padahal eksperimen seperti itu menurutku seru banget. Tanpa sadar sih, aku melihatnya mirip-mirip dengan pengalaman KKN ku pribadi (*Kuliah Kerja Nyata). Dimana saat dulu aku melaksanakan KKN di sebuah desa selama satu bulan, jumlah peserta KKN nya sekitar 17 orang dan disatukan dalam satu rumah. Tentunya dengan 17 kepribadiannya masing-masing. Ada suka dan dukanya. Tapi yang pasti sih itu pengalaman yang seru. Mungkin lain kali aku mau sharing pengalaman KKN ku deh. Segini aja untuk hari ini. Sampai berjumpa lagi..

See you~




Tuesday, April 5, 2022

La la la la

 


Matahari pagi aja belum muncul ke permukaan, bisa-bisanya omongan tetangga lebih dulu menyelinap ke dalam telinga bak maling ayam profesional. 

Sudah dua tahun lebih sejak pandemi menyerang negeri ini. Menyisakan bekas-bekas luka seperti orang habis kena cacar air. Bintik-bintik hitam yang gak ada hilangnya. Bedanya bekas ini tak terlihat. Hanya terasa dan semakin menumpuk seperti corak polkadot. 

Semenjak genderang pandemi berkumandang, aku adalah satu dari sekian banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan. Istilah kerennya PHK. Gimana gak keren, aku yang tadinya jadi budak pengusaha toko tiba-tiba disuruh untuk istirahat saja di rumah menjadi Pengacara. Alias Pengangguran banyak acara. Acara nonton TV, acara rebahan, acara dengerin musik, acara makan dan minum, banyak lah pokonya. Sungguh si pengusaha  itu yang sangat pengertian bukan? Ha...ha..

Memang enak sih istirahat dirumah dan jadi kaum rebahan. Rasanya lebih nikmat daripada menjadi pesuruh yang tiap hari banting tulang. Sekarang banyak waktu yang bisa aku habiskan buat nonton sinetron di TV. Sedihnya keranjang belanjaanku di online shop cuma bisa mandet dan jadi pajangan seperti di museum. Definisi keinginan terus bertambah tapi kemampuan semakin berkurang. Ya gitu lah. Belum lagi denger omongan tetangga yang hobinya banding-bandingin anak orang.

Ku lihat HP bututku hanya untuk melihat jam dan tanggal. Tertulis 9 Juni 2021 jam 05.30. Jangan tanya aku dimana, karena jawabannya sudah jelas, aku di kasur. Namanya juga kaum rebahan. Gak enak kalau rebahan dilantai. Malas rasanya beranjak keluar kamar, paling juga liat Tina yang pamitan berangkat kerja sama nyokap. Beruntung. Ya begitulah batinku berkata. Tina adalah adikku yang seperti ku katakan tadi dia amat sangat beruntung. Kenapa? Karena dia bukan member PHK. Tina juga anak yang pintar, gak heran kalau dia dapet kerja kantoran yang bonafit dan stabil. Belum lagi dia punya pacar mapan yang bernama Dodi. Lucunya, dulu Dodi adalah inceranku saat masih zaman SMP. Kakak kelas dua tingkat diatasku. Tapi ya aku yang saat itu masih anak bau kencur mana berani juga menyapanya. Sampai bertaun-taun berlalu ada saat dimana Tina curhat bahwa ada yang mengajak dia kenalan dari medsos. Yang ternyata ya Dodi itu. Aku gak pernah cerita sama Tina kalau aku dulu pernah suka sama Dodi karena aku pikir itu hanyalah masa-masa cinta monyet yang gak penting juga buat kubahas.

" Tok tok tok. Ka Lala.." Ku dengar suara Tina mengetuk pintu kamarku. 

" Iya, kenapa? " Aku menjawab ogah-ogahan dari kasur tanpa membuka pintu.

" Sarapan udah ada di meja tuh kak, sorry aku tadi sarapan duluan sama ibu soalnya aku lagi mau buru-buru. Mas Dodi juga udah ngejemputku di depan "

" Iya.. "

" Ssst.. udah sana buruan berangkat dek, kasian tuh Mas Dodi nungguin. Biarin aja kakak mu itu. Kalo laper juga paling ntar keluar sendiri " Sayup kudengar suara ibuku berbisik. Berlagak seakan mungkin aku tak bisa mendengar suaranya. Padahal, suara semutpun bisa ku dengar lho.

Aku turun dari kasur dan berjalan kearah jendela. Gak tau kenapa penasaran aja kuintip Tina sedang membuka pintu mobil yang dibawa Dodi. Masih mengintip dari jendela sampai aku malu sendiri Tina melambaikan tangan dan senyum berpamitan ke arahku. Usaha ngintipku ketahuan.

Orang tua kadang selalu benar. Nyatanya perutku keroncongan. Cacing-cacing di dalamnya atau mungkin naga sudah meronta-ronta untuk diberi nafkah. Sial pikirku. Tadinya aku malas sekali keluar kamar dan menyantap makanan yang sudah disediakan. Tapi apalah daya, uangpun tak ada untuk membeli makanan sendiri. Tak kulihat keberadaan ibu dirumah, entah kemana. Akupun tak perlu mencarinya dan segera mengambil makanan yang disiapkan Tina. Ku putuskan untuk makan di kamar saja. Ruangan isolasiku yang paling mengerti perasaanku. Makanannya enak, tapi hambar, tapi enak, ah sudahlah yang penting cacing-cacing atau para naga itu puas. Aku tak peduli. Aku hanya fokus untuk mengunyah dan mencuri dengar suara tiga ibu-ibu yang bergosip diluar rumah.

" Kayanya bu Mal bentar lagi mau punya mantu ya "

" Iya ya, cocok bener itu si mas Dodi sama Tina "

" Iya lho, aku sampe mikir kalo mereka tuh pengantin baru gitu lho, abisnya mesra banget "

" Halah mbak yu, bilang aja kalo keinget sama mas Joko saat masih muda dulu "

" Hahaha bisa aja bu Ning.. tapi kalo mas Joko sih gak gitu romantisnya, ya diem-diem bae ajalah"

" Diem diem tapi ganas ya mbak yu, hahaha"

" Aduuh udah ah, jadi malu"

" Eh, Lala apakabar ya, udah jarang keliatan. Jarang keluar rumah juga soalnya"

" Iya ya bu Sri, terakhir sih aku tanya bu Mal katanya Tina sedang quality time apalah gitu namanya "

" Hmm.. quality time kok yo lama bener, bilang aja depresi abis kena PHK gitu loh "

" Hussh.. bu Ning jangan gitu ah, nanti kedengeran "

" Ya tapi emang faktanya gitu toh, liat adeknya kerja dijemput pacarnya tiap hari, dianya kena PHK dan masih sendiri terus, apalagi kalo bukan depresi "

" Ah udah ah bu Ning, aku ora ikut-ikutan "


Tau kan, kenapa makanan yang ku makan ini rasanya enak tapi hambar?  Karena selagi makan, aku dapat siaran radio gratis dari sebelah rumahku yang ngomongin aku, judul kali ini adalah si Lala yang depresi. Sakit hati? Gak juga. Karena udah terbiasa. Hanya malas saja dan kubiarkan radio butut itu terus menerus membuat judul drama baru. Lumayan kan aku jadi tokoh utamanya. Siapa tau lama-lama aku jadi selebritis beneran.

 

- Bersambung -

 

 


Friday, February 25, 2022

Pengalaman Terkena Omicron

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

 

Halo halo.. Apa kabar semuanya? Aku do'a kan semoga semuanya sehat dan baik-baik saja ya..

Tulisan kali ini aku mau cerita pengalaman aku terkena Covid-19 variant Omicron.

Kejadian awalnya sekitar tanggal 28 Januari 2022 bertepatan dengan hari Jumat. Kebetulan pada hari itu aku sedang jadwal masuk kerja. Sebagai informasi, kebetulan tempat kerjaku menjalani aturan selang seling antara Work From Office (WFO) dan Work From Home (WFH) dan saat itu aku sedang shift WFO.

Sekitar jam 4 sore, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja aku merasa kurang enak badan seperti masuk angin. Perut kembung dan sedikit enek. Tentu saja aku langsung berpikir kalau mungkin aku sedang masuk angin. Oleh karena itu aku langsung minum T#lak angin yang aku minta dari temanku.

Sedikit cerita juga, beberapa hari ke belakang ada 2 orang yang terpapar Covid-19 di tempat kerjaku. Merekapun pada saat itu langsung melakukan isolasi mandiri. Awalnya aku sempat kepikiran parno sih, tapi kalau di ingat-ingat aku tidak pernah kontak dengan orang-orang tersebut. Posisi duduknya juga berjauhan. Hanya saja kami memang satu ruangan dan berada pada sistem sirkulasi udara yang sama.

Kembali ke hari Jumat tadi, aku pulang kerja sekitar habis magrib. Kondisi badanku saat itu masih merasa perut kembung dan sedikit enek walaupun sebelumnya sudah minum T#lak angin. Sesampainya di kosan, aku membuat minuman rempah-rempah dan mandi dengan air hangat lalu membalurkan kayu putih di perutku. Lumayan terasa lebih baik dan akhirnya tidur dengan tenang.

Pada hari Sabtu pagi, saat bangun tidur aku merasa tenggorokan agak sedikit kering. Mungkin memang aku kurang minum saja pikirku. Akupun minum air putih dan langsung membuat lagi minuman rempah-rempah. Perasaan masuk angin sebenarnya sudah tidak ada, hanya saja rasa kering di tenggorokan ku masih terasa seharian, walau samar-samar. Tidak menimbulkan sakit saat menelan. Hanya benar-benar terasa kering seperti kurang minum saja. Aku menjalani kegiatan weekend seperti biasanya, cuci baju, bersih-bersih, masak, rebahan. sama sekali tidak pergi kemana-mana.

Hari Minggu sore, aku membeli air kelapa hijau dan makan dengan lahap seperti biasa walau rasa kering di tenggorokan masih saja awet. Saat aku tidur malam, tiba-tiba aku terbangun sekitar jam 1 malam dan merasakan badanku meriang, berkeringat dingin dan perut sangat mual. Akupun langsung bangun dari tempat tidur dan menuju toilet. Tanpa bisa ditahan lagi, saat itu aku muntah dan badan gemeteran. Masih saja aku gak berpikir aneh-aneh, karena memang kejadian seperti itu pernah juga aku alamin dulu karena kecapean. Ku minum air putih hangat dan mencoba membalur minyak kayu putih lalu tidur kembali.

Hari Senin, kebetulan aku shift WFO lagi. Aku berangkat ke tempat kerja dengan kondisi badan yang sebetulnya kurang fit, tapi gak parah. Jadi masih bisa menjalani kegiatan seperti biasanya.

Hari Selasa, syukurnya aku shift WFH, senang rasanya jadi bisa sambil istirahat. Aku juga sempat konsultasi dengan dokter secara online dan diresepkan beberapa obat seperti obat radang, antibiotik anti mual, dan paracetamol karena saat itu aku sudah merasa sedikit ada demam dan pusing. Disaat matahari sedang cerah, aku menyempatkan untuk berolah raga ringan di rooftop sambil berjemur sinar matahari.

Hari Rabu, aku masuk kerja dengan kondisi yang hampir normal-normal saja. Demam dan pusing tidak terasa mungkin karena ada pengaruh obat juga. Hanya rasa kering ditenggorokan masih awet. Ditempat kerja, aku mencoba untuk menjauh dari orang-orang karena memang hati kecilku merasa ada yang tidak beres. Tapi saat itu aku belum berani untuk melakukan tes Covid-19.

Hari Kamis aku shift masuk kerja lagi. Aku berangkat kerja dengan perasaan yang tidak nyaman. Akhirnya sebelum sampai ke tempat kerja, aku memberanikan diri untuk mampir ke laboratorium terdekat dan melakukan tes antigen. Memang sih kesannya lama banget ya aku menunda tes dari saat aku merasa kurang enak badan. Tapi memang gejalanya itu naik turun dan tidak parah sehingga aku tetap berpikir positif kalau memang sedang kurang enak badan biasa saja dan tadinya berharap akan sembuh sendiri dalam waktu dekat.

Setelah aku tes antigen di laboratorium, aku pun melanjutkan berangkat ke tempat kerja. Sesampainya di tempat kerja, tiba-tiba ada pesan whats#pp masuk dari laboratorium yang memberitahukan hasil tes antigen ku yang ternyata Positif Covid-19. Tanpa berpikir panjang aku langsung pergi keluar dari tempat kerja dan menelpon atasan dan teman kerjaku. Saat itu aku langsung diminta untuk pulang dan kembali ke laboratorium yang tadi dan melakukan tes PCR. 

Perasaanku saat itu lumayan panik, takut, dan mencoba beberapa kali menenangkan diri dan mensugestikan untuk tetap tenang dan menganggap seperti flu biasa saja. Aku juga flashback memikirkan riwayat perjalanan dan interaksiku beberapa waktu terakhir. Tapi rasanya tidak ada kontak atau riwayat perjalanan, kecuali hanya ke tempat kerja. Prokes juga selalu kujalankan dengan cukup baik. Palingan hanya membuka masker saat sedang makan saja. Vaksin sudah 2 dosis.

Setelah menunggu 8 jam di kosan, akhirnya datang juga hasil PCR ku yang dikirim melalui whats#pp. Hasilnya Positive Covid-19. Untung saja CT Value nya cukup tinggi. Temanku bilang mungkin saja kalau misalkan aku tidak tes dan diam-diam saja, ya mungkin aku udah akan sembuh dengan sendirinya dan ga ada orang yang tau juga. Wkwk. Tapi tetap lebih baik kita tau status kita untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diharapkan dan juga agar semua orang yang dekat dengan kita tidak ikut tertular.

Sebagai informasi tambahan, CT Value yang tinggi itu menandakan kalau tingkat infeksi virus di tubuh kita itu tidak terlalu parah dan bahkan mungkin tidak berpotensi untuk menularkan ke orang lain karena jumlah virusnya sedikit. Lain halnya kalau CT Value yang rendah tandanya tingkat infeksi virus ditubuh kita itu sangat perlu di waspadai dan berpotensi menularkan ke orang lain karena ibaratnya kuantitas virusnya juga banyak. Itu sepemahamanku ya, mohon dikoreksi kalau misalnya kurang tepat.

Dengan adanya hasil PCR yang positif, akupun otomatis menjalani isolasi mandiri. Untungnya aku tinggal sendiri jadi gak ribet kalau masalah isolasi dan memang orangnya jarang sosialiasi sama tetangga juga jadi bagiku mudah saja menjalani isolasi mandiri ini. Terlebih gejala sakitnya juga tidak terlalu parah. Persis seperti batuk pilek saja dan pusing yang kadang muncul kadang hilang. Kalau suhu tubuh sih normal. Tapi kalau malam seringnya keringat dingin sampai basah oleh keringat seperti orang habis olah raga.

Sistem di negeri ini lumayan bagus lho. Jadi hasil PCR ku itu udah langsung terhubung ke pusat data Kemenkes. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesan whats#pp dari Kemenkes yang memberitahukan kalau NIK atas nama ku termasuk sebagai pasien positif Covid-19. Dalam pesan itu, ada beberapa panduan yang diberikan. Salah satunya adalah layanan telemedicine yang biayanya ditanggung pemerintah. Jadi kita diminta untuk konsultasi dengan dokter secara online pada aplikasi-aplikasi kesehatan yang linknya tercantum dalam pesan Kemenkes itu. Kita bisa memilih 1 aplikasi yang kita mau gunakan. Kebetulan saat itu aku memilih aplikasi H#lodoc karena memang aku sudah biasa memakai aplikasi itu.

Dalam sesi konsultasi dengan dokter, kita diminta untuk mengatakan bahwasannya kita adalah pasien positive Covid-19 dan sudah mendapat pesan dari Kemenkes. Setelah itu dokter pun menanyakan gejala-gejala yang dialami. Dari diagnosanya, aku termasuk pasien dengan gejala ringan. Dokter menganjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Tidak lupa dokternya juga memberikan resep obat-obatan yang harus di minum. Saat itu aku di resepkan antivirus, beberapa jenis vitamin, paracetamol dan obat batuk. Sesi konsultasinya tidak dipungut biaya karena pada saat pembayaran di aplikasi, kita tinggal masukin kode khusus yang diberi oleh kemenkes. Sedangkan untuk penebusan obat, dilakukan terpisah di situs isoman.kemenkes.go.id. Disana kita akan diminta untuk log in dengan NIK dan mengisi beberapa data seperti alamat pengiriman, dll. Tidak lupa juga ada opsi untuk meng-upload resep obat yang telah dikasih sama dokter dari aplikasi H#alodoc tadi.

Setelah pengisian data selesai, kita tinggal tunggu saja obatnya dikirimkan oleh Kimia Farma melalui layanan ekspedisi ke tempat tinggal kita. Dalam situs Isoman itu, kita juga bisa melacak history pengiriman paket obat kita lho. Jadi menurutku, ini sangat praktis dan membantu sekali.

Memang tidak ada sesuatu yang sempurna. Masalah ternyata tetap ada. Saat itu pengiriman paket obatnya lumayan lama di ekspedisi. Kalo gak salah 3 hari an. Padahal dikirimnya sama-sama dari Jakarta. FYI saat itu ekspedisinya yaitu SiCep#t. Aku mikir mungkin memang sedang overload kali ya makanya pengirimannya lumayan lama padahal setauku pengirimannya itu harusnya Sameday. Lalu yang bikin panik adalah di history pengiriman di situs isoman, paket obatku tertulis sudah sampai jam 10 malam dan ditaruh depan pagar rumah oleh kurir SiCep#t. Berkali-kali aku memeriksa keberadaan paket obatku. Tapi tidak ada. Karena memang tidak ada pagar juga ditempat tinggalku 😂. Makanya agak panik, takutnya yang dimaksud pagar itu adalah pagar komplek karena biasanya pagar komplek itu dikunci jam 10 malam. Tapi masa iya sih pengiriman paket sampe jam 10 malam dan ditaruh di sembarang tempat ya. Akhirnya aku sempat menghubungi call center SiCep#t tapi respond nya lama karena memang kita gak dikasih tau juga nomor resi pengirimannya oleh Kimia Farma selaku pengirim obat dari Kemenkes. Lalu aku juga menghubungi call center Kimia Farma. Sama juga respond nya sangat lama karena mungkin itu tadi overload kali ya. Akhirnya aku pasrah saja menunggu sambil meminum obat-obatan seadanya yang ku punya sampai akhirnya si paket obatpun sampai. 

Paket obatnya dikemas seperti paket biasa hanya saja tidak pakai bubblewrap dan kotaknya penyok-penyok 😂. Jadi diluarnya hanya dibungkus dengan plastik bening, tertera alamat, dll. Tidak lupa ada label Sameday nya. Kotaknya kaya kotak obat dari kertas biasa dan ada tulisan Paket Telemedicine dari Kemenkes. Ada jenis paketnya juga yaitu Paket B. Kayanya sih memang sudah di custom dari sana nya ya. Ada Paket A untuk yang OTG dan Paket B untuk orang yang bergejala ringan. Kebetulan aku termasuk gejala ringan jadi dikasihnya Paket B. Berhubung paket obat itu sudah dicustom dari sananya, sesuai ekspektasi isinya pun standar saja dan tidak sama persis dengan resep obat dari dokter yang ku upload di situs Isoman. Isi dari paket B yang kuterima adalah antivirus, paracetamol, dan suplemen. Minus obat batuk. 

Semua obatnya beda merk sih dengan yang di resepkan dokter. Tapi jenisnya yaa.. masih terbilang sama lah. Jujur aku hanya ngambil antivirusnya saja karena menurutku itu yang paling penting. Anjuran dosisnya juga cukup banyak. Hari ke 1, 2x sehari 8 tablet. Hari ke 2-5, 2x sehari 3 tablet. Kalau aku beli sendiri di apotek, antivirus ini harganya cukup mahal. Makanya ini wajib aku habiskan. Kalau untuk paracetamol dan suplemen nya tidak ku pakai karena aku sudah punya paracetamol dan suplemen pribadi yang sudah biasa aku minum. Untungnya gejala batuk sudah tidak ada, jadi aku gak perlu-perlu banget obat batuk.

Tanpa terasa 10 hari isolasi mandiri telah ku lalui. Dan jujur aku tidak merasa bosan sih. Karena memang tanpa isolasi pun aku sudah jarang kemana-mana dan males keluar rumah. Me time selama itu tanpa tuntutan kerjaan tapi tetap di gaji, tentunya aku cukup senang. Karena rasa senang itu juga, kondisi badanku alhamdulillah cepet banget pulihnya. Intinya memang dibawa happy aja dan disyukuri. Kerjaanku hanya makan, tidur, nonton film, baca buku, olah raga ringan, main game, bersih-bersih, ya gitu lah..

Hari ke 11 aku menjalani tes PCR kedua dan alhamdulillah juga hasilnya sudah Negatif. Hari ke 13 aku sudah masuk kantor seperti biasa.

Begitulah pengalamanku terkena Omicron. Kalau dari segi gejala yang aku rasakan, alhamdulillahnya sih ya memang masih gejala ringan yang tidak mengharuskan untuk mendapat perawatan khusus. Kadang-kadang juga gejala itu hilang timbul. Sehari demam, sehari engga. Kalau untuk masa-masa isoman, aku enjoy saja dan memanfaatkan masa itu untuk benar-benar istirahat dan menguatkan imun. Apalagi pas hari-hari akhir isoman, gejala-gejala yang tadinya ada sudah pada hilang total sehingga aku benar-benar merasa sedang liburan saja. Ditambah banyak juga teman-teman yang support dan mengirimkan stock makanan.

Pokoknya pesan untuk teman-teman semua yang sekiranya sedang menjalani isoman, terus positif thinking aja dan yakin akan sembuh. Terus semangat dan jalani hari-hari dengan gembira dan banyak bersyukur dan berdo'a. Tidak lupa untuk teratur minum obat, vitamin, dan makan-makanan yang bergizi, serta istirahat yang cukup. 

Bagi teman-teman yang sehat, kita gak tahu kapan penyakit bisa datang menghampiri, jadi tetaplah waspada dan jaga kesehatan. Saling mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai ada keinginan terkena Covid-19 agar bisa isoman deh. Karena kita gak tahu kalau misal terkena Covid-19 itu gejalanya akan bagaimana di tubuh orang yang berbeda. Ya syukur-syukur kalau gejalanya ringan, kalau gejalanya berat kan bahaya juga. Pokonya jangan mau sakit deh intinya.

Sekian cerita pengalamanku kali ini, semoga ada manfaat yang bisa dipetik. Mohon maaf kalau ada salah-salah kata dan terimakasih sudah mampir di blog ku ini. 

Sampai jumpa~



Wednesday, February 23, 2022

Mengalir saja tanpa judul yang pasti

Foto oleh Tracy Le Blanc dari Pexels

 

Tanggal berapa ya sekarang? Wah.. gak kerasa ternyata udah mau dua tahun sejak terakhir kali aku nulis di blog ini. Blog nya sudah sangat berdebu dan angker. Haha

Pertama-tama aku mau menyapa para pembaca dulu. Itupun kalau masih ada yang baca.

Apa kabar semuanya? Sehat kan? Harus sehat ya.. harus kuat juga menghadapi kegilaan dunia ini. 😂

Kabarku baik-baik saja ko (Padahal gak ada yg nanya wkwk). Alasan lama tidak menulis, karena aku tambah malas sekali. Dan... mungkin banyak perubahan yang bergejolak di dalam dada. Cailaah..

Pada kesempatan kali ini aku mau cerita ngalor ngidul aja sih. Sekaligus melatih jari jemariku, apa masih bersahabat untuk mengetik kata demi kata atau sudah amnesia? 

Jujur, usia memang tidak bisa bohong. Walau aku cukup percaya diri dengan tampangku yang gak tua-tua amat #Maksa. Tapi kadang inner nya suka ngerasa udah satu abad aja. Tuntutan kehidupan tentunya menjadi faktor utama. Ya gitu deh, rasanya semakin banyak tanggung jawab dan itu semakin berat. Tapi lucunya aku juga masih belum mau move on dari masa muda.

Yang pasti banget aku rasain adalah semakin bertambah usia, sikap kita dituntut untuk menjadi semakin wise dalam menghadapi segala hal. Biasanya, dulu aku selalu mengambil resiko tanpa pikir panjang. Tetapi sekarang, perlu waktu lebih untuk mempertimbangan segala sesuatunya.

Flashback ke masa kecil, dasarnya aku memang anak pendiam yang sama sekali gak pandai dalam bersosialiasi. Tapi saat dihadapkan hal-hal baru, rasanya sangat excited dan serba ingin mencoba. Oleh karenanya aku selalu berusaha keluar dari zona nyaman. Mencoba explore dan kadang senang menjadi bahan perhatian. Namun seiring berjalannya waktu, rasanya aku mulai lelah untuk bertindak seperti itu. Perlahan aku kembali menjadi diriku yang pendiam. Bahkan mungkin lebih pendiam dari sebelumnya. Sempet kemarin-kemarin iseng ikutan tes-tes kepribadian gitu. Hasilnya aku introvert sampe 100% lho. Hahaha tapi kan cuman tes-tes iseng aja.

Dulu, pernah ada orang yang blak-blakan bilang kalau kepribadianku "Angin-Anginan". Pada saat itu, aku menangkap apa yang dia maksud adalah bahwasannya diriku tidak punya pendirian. Memang sih aku akui kadang-kadang aku mengalami mood swing. Tapi kalau dikatakan tidak punya pendirian rasanya aku kurang setuju. Buktinya, aku tetap punya tujuan. Aku lebih suka menganggap bahwa diriku itu fleksible dan mampu beradaptasi dengan apa yang terjadi. Faktanya kita gak bisa dong terus menerus menjadi kecebong kalau ternyata air kolam mulai surut. Untuk tetap hidup kita butuh penyesuaian. Ibaratnya kita perlu berubah menjadi katak dan loncat ke daratan atau kalau perlu berubah jadi burung sekalian agar bisa terbang. Mungkin begitulah prinsipku. Apakah diantara kalian ada yang sepemikiran?

Ngomongin tentang era masa kini. Tiba-tiba saja dalam pikiranku tercetus istilah "Social toxicity". Maksudnya apa sih? Bagiku era sosial sekarang ini sungguh keras dan banyak hal-hal yang bisa mengakibatkan timbulnya kerugian. Manusia memang tidak lepas dari hubungan sosial. Namun menurutku, hubungan sosial di era ini sudah sangat tercemar dengan berbagai toxicity. Kita ambil contoh satu kata buruk dapat merusak dunia dalam sekejap mata saja. Apalagi kalau ditambah dengan tindakan yang salah juga. Akan sungguh mengerikan akibatnya. Bagi orang-orang yang kurang siap mengarungi samudera, tentu akan kaget apabila tiba-tiba di terjang ombak. Begitulah analoginya. 

Seiring dengan era social toxicity ini, kita jadi harus lebih banyak belajar untuk berpikir dua kali dalam menentukan langkah. Itu juga yang selalu aku tanamkan saat ini. Selalu waspada dalam hidup. Memang awalnya tidak nyaman, tetapi setelah terbiasa, kita akan menganggapnya juga biasa. Karena mau gak mau, ya hal-hal buruk itu bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja. Tetapi bukan berarti kita harus selalu bernegatif thinking ya. Tentu saja lebih baiknya kita harus positif thinking. Hanya saja dibarengi juga dengan kewaspadaan. Karena dunia tidak akan pernah lepas dari yang namanya sebab dan akibat.



Sunday, July 5, 2020

Telenovela Tahun 90-an (Part 2)

Halo-haloo.. postingan ini adalah postingan lanjutan dari Part 1 ya...
Bagi yang belum baca Part 1, boleh di  klik disini. Sama seperti sebelumnya, pada postingan kali ini aku juga akan membahas beberapa Telenovela yang tayang di TV Indonesia tahun 90-2000an. Langsung aja yuk kita bahas apa aja.


1. Carita De Angel

Source Image: Wikipedia.org

Siapa sih yang gak tau gemesnya Dulce Maria? Si anak manis yang kadang sikapnya sok dewasa, sampe bibi ku bilang Dulce Maria itu Kokolot Begog kalau dalam Bahasa Sunda artinya masih kecil tapi terlihat dewasa hehe. Dulce Maria adalah tokoh utama dalam serial Carita de ángel atau bahasa indonesianya Wajah Malaikat. Diperankan oleh Daniela Aedo yang tahun 2020 ini dia sudah berumur 25 tahun lho. Serial ini berasal dari Mexico dan sempat tayang di RCTI tahun 2003-an.

Dalam serial ini, Dulce Maria digambarkan sebagai sosok yang lucu dan periang. Di usianya yang masih anak-anak, dia juga sudah ditinggalkan ibunya yang meninggal dunia. Karena ayahnya yang bernama Luciano Larios adalah seseorang yang sibuk dengan pekerjaan, Dulce pun di titipkan ke sekolah asrama katolik. Di asrama itu, Dulce bertemu dengan suster Cecilia yang cantik dan baik hati. Saking baiknya, Dulce menginginkan suster Cecilia untuk menjadi ibu tirinya dan diapun menjodohkan suster Cecilia dengan ayahnya. Namun di sisi lain, ayahnya Dulce didekati seorang wanita bernama Nicole. Nicole selalu berusaha untuk menjauhkan Dulce dari ayahnya agar tujuannya untuk mendapatkan ayahnya Dulce tercapai. Namun dengan berbagai cara, pada akhirnya Dulce berhasil menjodohkan suster Cecilia dengan ayahnya sampai akhirnya suster Cecilia berhenti menjadi biarawati dan menikah dengan ayahnya Dulce Maria.

Selama di asrama, Dulce memiliki beberapa teman baik dan tentunya ada juga teman-teman yang jahat yang selalu menggangu kesehariannya. Dulce juga mempunyai sebuah ruangan rahasia. Ruangan yang pada aslinya gudang tersebut kadang berubah menjadi ruangan yang indah tempat Dulce bertemu dan bercerita dengan sosok ibunya yang sudah meninggal yang digambarkan dengan sosok seperti malaikat atau bidadari gitu. Tidak lupa, Dulce juga mempunyai seorang tante baik yang suka memakai rambut palsu yang berganti-ganti warna setiap hari. Hehe


2. Esperanza (Nunca Te Olvidare)

Source Image: Wikipedia.org

Esperanza Gamboa Martel adalah pemeran utama dalam serial Nunca Te Olvidare. Atau dalam bahasa indonesia artinya “Tidak akan pernah melupakanmu”. Serial dari Mexico ini tayang di Indonesia sekitar tahun 2000-an. Diperankan oleh Edith Gonzalez sebagai Esperanza dan Fernando Colunga sebagai Luis Gustavo.

Cerita berawal saat Don Antonio yang merupakan ayah dari Luis Gustavo diminta tolong untuk mengurus anak mantan pacarnya yaitu Clara Isabel Martel yang meninggal dunia. Anak Clara inilah yang di beri nama Esperanza. Di sisi lain, istri dari Don Antonio yang bernama Consuelo kurang menyukai kehadiran Esperanza di keluarganya karena masa lalu ibunya Esperanza yang merupakan mantan Don Antonio. Dengan ketidaksukaannya itu, Esperanza pun diperlakukan dengan tidak baik oleh Consuelo. Terlebih lagi, ketertarikan Luis  yang merupakan anak kandung Don Antonio dan Consuelo pada Esperanza, membuat rasa tidak suka Consuelo terhadap Esperanza semakin bertambah. Consuelo pun menemukan cara untuk memisahkan Esperanza dengan Luis dengan cara mengirim Luis untuk sekolah di luar negeri dan mengirim Esperanza ke sekolah asrama.

Singkat cerita, tahun demi tahun terlewati. Baik Esperanza dan Luis tumbuh menjadi muda mudi yang rupawan. Selama masa terpisah itu, tidak ada yang berubah terhadap perasaan Esperanza dan Luis. Mereka sama-sama saling tidak bisa melupakan rasa cintanya. Dan mereka kembali bertemu setelah pulang ke rumah asalnya.

Suatu hari Don Antonio sakit keras dan menitipkan surat wasiat kepada temannya yaitu Fermin Requena bahwa ia merestui apabila Luis ingin menikah dengan Esperanza. Namun surat itu tidak pernah disampaikan karena Fermin sendiri tertarik pada Esperanza. Fermin adalah seorang duda yang memiliki satu putri bernama Silvia yang kebetulannya Silvia ini suka juga sama Luis.

Fermin pun bersekongkol dengan Consuelo untuk kembali memisahkan Esperanza dan Luis. Disini Consuelo membohongi Luis bahwa sebenarnya Esperanza adalah anak tidak sah dari ayahnya. Dan kebohongan itu menjadikan Luis dan Esperanza sebagai saudara tiri. Luis pun terpaksa pergi dan memutuskan memilih bersama Silvia walau hatinya tetap untuk Esperanza.


3. Maria Mercedez

Source Image: Wikipedia.org

Jujur telenovela ini aku kurang begitu ingat. Tapi kata orang-orang, serial ini dulu sangat terkenal. Dan akan aku coba rangkum sedikit ceritanya sesuai informasi yang kudapat dari wikipedia.

Serial Maria Mercedez tayang di Indonesia tahun 1993-1994. Lagi-lagi diperankan artis cantik Thalia sebagai tokoh utamanya. Maria Mercedez digambarkan sebagai seorang wanita muda yang harus menafkahi saudara-saudaranya. Ibunya telah meninggal dunia, sedangkan ayahnya adalah seorang pemabuk yang tak dapat diandalkan. Suatu hari, Maria berkenalan dengan seorang laki-laki kaya bernama Santiago del Olmo. Santiago del Olmo menderita suatu penyakit dan sadar bahwa usianya tak akan lama lagi. Karena Santiago tak ingin harta yang ditinggalkannya nanti diambil alih oleh bibinya yang tamak yang bernama Malvina, Santiago pun melamar Maria Mercedez sehingga saat Santiago meninggal dunia, seluruh hartanya menjadi milik Maria Mercedez. Maria pun tinggal di rumah peninggalan Santiago dan mengambil alih semua kekayaan Santiago.

Disisi lain, Malvina sangat marah karena kekayaan Santiago jatuh pada Maria. Malvina pun bertekad untuk mendapatkan kembali harta Santiago dengan cara memanfaatkan anaknya yang bernama Jorge Luis del Olmo yang diperankan oleh Arturo Peniche. Malvina mendorong Jorge Luis untuk menikahi Maria sehingga pada saatnya nanti, Jorge dapat menceraikan Maria dan harta Maria bisa menjadi milik Jorge dan Malvina. Jorge yang selalu patuh pun menuruti keinginan ibunya dan berhasil menikahi Maria yang benar-benar jatuh cinta pada Jorge. Awal pernikahannya, Jorge hanya bertekad untuk menuruti kehendak ibunya saja sehingga hubungan Jorge dan Maria pun hanya sekedar hitam diatas putih. Namun, seiring berjalannya waktu, hati Jorge mulai goyah dan mulai merasakan cinta yang sesungguhnya kepada Maria sehingga misi dari ibunya untuk menceraikan Maria pun tersingkirkan.


4. La Usurpadora (Cinta Paulina)

Source Image: Wikipedia.org

La usurpadora adalah serial Mexico yang tayang di Indonesia sekitar tahun 1998-1999. La usurpadora sendiri artinya adalah The usurper / Perampas. Sedangkan di Indonesia, serial ini terkenal dengan judul Cinta Paulina.

Cinta Paulina menceritakan dua orang saudara kembar bernama Paola dan Paulina yang sudah terpisah saat dilahirkan. Baik Paola maupun Paulina diperankan oleh seorang artis cantik bernama Gabriela Spanic. Paola digambarkan sebagai sosok wanita yang kaya, jahat, dan playgirl. Sedangkan Paulina adalah wanita yang baik hati, miskin dan sederhana. Paola memiliki suami kaya yang tampan bernama Carlos Daniel Bracho yang diperankan oleh Fernando Colunga. Sedangkan Paulina bertunangan dengan pria sederhana bernama Osvaldo yang nyatanya suka melirik perempuan lain. 

Suatu hari, Paola dan Paulina bertemu satu sama lain dan Paola menemukan ide untuk memanfaatkan Paulina untuk menggantikan perannya dirumah karena Paola ingin berlibur bersama kekasih gelapnya yaitu Alessandro. Paulina pun tidak langsung menyetujui permintaan Paola karena ia harus mengurus ibunya yang sakit. Namun dengan berbagai cara yang licik, Paola berhasil memaksa Paulina untuk menggantikannya dan Paulina pun akhirnya tinggal bersama keluarga Bracho. Paulina yang berhati baik membawa perubahan banyak di keluarga Bracho sedangkan Paola asik berlibur bersama kekasih gelapnya di Monaco. Di sisi lain, Paulina mulai jatuh cinta pada Carlos Daniel tapi ia tetap menjaga kehormatannya karena sadar bahwa sebenarnya ia bukanlah istri Carlos Daniel.


5.Gotita de Amor (Impian Chabelita)

  

Source Image: Wikipedia.org
                                                                                                                                                                              

Gotita de Amor atau Droplet of Love / Tetesan Cinta adalah serial telenovela anak dari Mexico yang tayang di Indonesia tahun 2000an. Di indonesia, serial ini lebih dikenal dengan judul Impian Chabelita. Mengisahkan kehidupan seorang anak perempuan bernama Isabel Chabelita yang diperankan oleh Andrea Lagunes. Chabelita sudah ditinggalkan di panti asuhan sejak bayi. Dan ia tumbuh menjadi anak yang baik hati dan pintar meskipun kurang kasih sayang dan selalu mendapat perlakuan buruk dari teman-temannya.

Suatu hari, teman-temannya membohongi Chabelita, menunjukan akte kelahiran palsu dan mengatakan ayah Chabelita masih hidup dan dia bernama Jesús García yang tinggal di Mexico City. Chabelita pun melarikan diri dari panti asuhan untuk mencari Jesús García yang sebenarnya bukan ayahnya. Melainkan seorang pria miskin yang jatuh cinta pada wanita kaya bernama Maria Fernanda. Chabelita pun bertemu dengan Jesús García dan mengatakan bahwa ia adalah ayahnya. Jesús García yang kasihan terhadap Chabelita pun membawa Chabelita dan mengurusnya layaknya anaknya sendiri. Di sisi lain, Maria Fernanda ternyata dulu melahirkan anak perempuan yang diculik saat masih bayi yang ternyata anak tersebut adalah Chabelita itu sendiri. Secara kebetulan, suatu waktu Chabelita dan Jesús García bertemu dengan Maria dan Maria pun meyakini bahwa Chabelita adalah anak kandungnya yang hilang. Maria pun berusaha untuk memastikan segalanya dan agar Chabelita bisa benar-benar tinggal bersamanya. Dan secara tidak langsung Chabelita juga menyatukan Jesús García dan Maria Fernanda.


6. Maria Belen

Source Image: Wikipedia.org

Maria Belen adalah serial telenovela anak dari Mexico yang tayang di indonesia antara tahun 2001-2002. Diperankan oleh Danna Paola sebagai Maria Belen. Telenovela ini menceritakan seorang gadis kecil berusia 6 tahun yaitu Maria Belen yang kehilangan orang tua angkatnya dalam sebuah kecelakaan tragis yang direncanakan oleh paman angkatnya sendiri yaitu Rogelio. Rogelio adalah seorang pria yang jahat dan ambisius, dia berkeinginan untuk mendapatkan warisan saudara tirinya yaitu Alfonso yang tak lain adalah orang tua angkat Maria Belen. Dengan tujuan itu, Rogelio pun merencanakan sebuah kecelakaan untuk keluarga Alfonso namun Maria Belen lolos dari kecelakaan maut tersebut dan menjadikan Maria Belen tetap sebagai pewaris harta Alfonso. Karena Rogelio masih mengincar harta Alfonso, Rogelio pun mengambil hak asuh Maria Belen yang masih anak-anak itu.

Maria Belen dimasukan ke sebuah sekolah bernama Institut Brighton dimana nantinya Maria Belen malah akan bertemu dengan ayah kandungnya yang bernama Pablo Diaz.  Pablo Diaz dan Alejandra, dulu adalah sepasang kekasih. Saat Pablo Diaz mendapatkan beasiswa untuk studi ke luar negeri, dia tidak tahu kalau Alejandra sedang mengandung anaknya yaitu Maria Belen. Pablo Diaz yang tidak tahu akan hal itu tetap mengambil beasiswanya karena dorongan Alejandra juga yang menginginkan hal tersebut. Naasnya saat Alejandra melahirkan Maria Belen, Alejandra meninggal dunia dan Maria Belen pun diadopsi oleh keluarga Alfonso.

Saat Pablo kembali dari studinya, dia mengetahui bahwa Alejandra meninggal setelah melahirkan anaknya. Pablo pun selalu berusaha untuk mencari anaknya namun tidak pernah ketemu hingga takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali.

Hari-hari Maria Belen di sekolah Institut Brighton diwarnai dengan berbagai kisah. Selalu ada tokoh-tokoh baik dan jahat dimana-mana. Sebagai contoh, di sekolah itu ada Ursula Arana sebagai pengelola sekolah yang jahat yang mana dia terobsesi dengan Pablo Diaz dari jauh-jauh hari. Namun Pablo Diaz tak pernah memberinya kesempatan dan dia malah memilih Ana Del Rio sebagai kekasihnya.


Itu dia sederet telenovela yang pernah mengisi layar kaca di Indonesia tahun 90-2000an. Dan sebenarnya masih banyak lagi telenovela lainnya yang tidak aku cantumin. Sebagian besar plot cerita aku dapatkan dari Wikipedia ditambah dengan ingatanku sendiri saat dulu menonton telenovela tersebut. So, jadi gimana guys, sudah cukup bernostalgia dengan masa lalu yang indah? Hehe

Terimakasih sudah membaca dan jangan lupa tinggalin jejak di kolom komentar ya.. :)

See you in another story ^^)/